Semarang, 16 Februari 2023 - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambut kedatangan Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Rut Krüger Giverin di rumah dinasnya di Semarang. Dalam menyambut rombongan Dubes Norwegia Bapak Gubernur ditemani oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta biro Pemerintahan otonomi daerah dan Kerjasama Provinsi Jawa Tengah. Courtesy Call Norwegia ke Jawa Tengah bertujuan untuk membahas kerjasama di bidang Renewable energy, pengelolaan sampah, pengelolaan mangrove, transisi energi, dan pengembangan pengelolaan terkait potensi bencana alam.
Rut Krüger Giverin selaku Duta Besar Norwegia untuk Indonesia memaparkan beberapa hal terkait kerjasama dengan Jawa Tengah dalam bidang-bidang tertentu. Norwegia sangat concern terkait renewable energy. Kami membicarakan dengan salah satu perusahaan di Jawa tengah mengenai renewable energy. Maka dari itu, nantinya akan ada kerja sama dengan Norwegia. Kerja sama ini terutama terkait penanganan sampah. Norwegia memiliki fokus dalam pengurangan sampah plastik di laut. Selain itu, pada tahun lalu Norwegia telah melakukan projek ini di Banyuwangi dengan hasil yang sukses. Maka dari itu, kemungkinan ini dapat menjadi kerja sama kedepanya dengan Jawa Tengah.
Kemudian terkait climate mitigation dan adaptation. Pihak Norwegia menyesuaikan dengan COP27 dengan menginginkan energi terbarukan itu lebih berkelanjutan daripada hanya mengurangi emisi saja. Isu yang menjadi fokus utama ialah mengenai erosi, tanah longsor, dan kebersihan laut. Norwegia juga telah melakukan pemberian modal bantuan kepada Indonesia terkait penanaman mangrove. Sejalan dengan hasil rapat G20, Norwegia menginginkan kerja sama terkait dengan program transisi energi. Untuk selanjutnya akan membicarakan terkait partnership dan kerja sama.
Rut Krüger menanyakan terkait tantangan dalam pembangunan Solar Power kepada Gubernur Jawa Tengah dan pembangunan energi-energi lainnya. Bapak Ganjar menimpali bahwa sedang dilakukan uji coba Floating Power, dan untuk energi lain Jawa Tengah memiliki petro energy. Hal ini mungkin bisa dikomunikasikan dan dilakukan kerja sama. Kami memiliki potensi 200 megawatt terkait solar power. Kami juga akan carikan daerah floating solar di laut. Kami melihat pulau- pulau kecil di Karimun Jawa bisa menjadi potensi untuk pengembangan energi ini – ujar Bapak Ganjar. Terkait hal ini Norwegia nantinya akan mem-follow up terkait energi tersebut dan akan mengundang perusahaan untuk bisa bekerja sama.
Dalam pembicaraan lebih lanjut Gubernur Jawa Tengah menyampaikan bahwa Jawa Tengah juga telah membuat tanggul, walaupun kendalanya ialah mahal. Jawa Tengah telah melakukan pembangunan pada berbagai spot. Mulai dari, Semarang, Pekalongan, dan Demak. Tahun lalu Jawa Tengah juga telah melakukan negosiasi dengan adanya MoU terkait dengan Dinas LHK. Selain itu, Jawa Tengah melihat konservasi manggrove sangat penting terutama terkait pencegahan abrasi. Terkait bantuan mangrove itu kami sangat senang, terkait teknis kerja samanya akan dibantu oleh Biro Pemotdaks dan Dinas ESDM. Terkait area mangrove bisa difokuskan pada area kritis. Untuk transisi energi dan green energy, Jawa Tengah telah bekerja sama dengan Slovakia terkait energy geotermal. Hal ini mengingat potensi gunung berapi di Jawa Tengah yang sangat tinggi, ditambah persiapan Pemprov di daerah lain terkait potensi Geothermal. Jawa Tengah punya banyak sumberdaya yang dapat dimanfaatkan dan dikerjasamakan. Kolaborasi menjadi kunci penting terkait penangangan masalah Papua. Jawa Tengah juga pernah mengalami kasus yang sama seperti di Aceh dan bisa menyelesaikannya. “Saya setuju dan senang dengan isu perempuan. Kami melakukan banyak pelatihan terkait pengembangan UMKM yang diberdayakan oleh perempuan. Produk UMKM ini beberapa juga telah kami ekspor ke Jepang, Singapura dan Prancis. Awal mula adanya ekspor ini melalui strategi media sosial”- ucap Bapak Ganjar.
Dubes Norwegia kemudian bertanya mengenai tantangan untuk Indonesia kedepannya?. Bapak Ganjar menjawab “Kami butuh bersatu. Hal ini karena kami punya banyak nilai keberagaman yang berbeda dan bisa menjadi tantangan. Saya melihat pembangunan kedepan harus berwawasan lingkungan. Selain itu, kami juga memiliki tantangan pada pemenuhan air bersih dan cara pengelolaannya. Sudah saatnya antar bangsa dan negara untuk bekerja sama secara menguntungkan. Kami melihat yang paling penting saat ini ialah aspek humannity dan saling menyejahterakan. Selain itu, kami juga sangat tidak setuju dengan adanya perang”. Norwegia sangat konsisten untuk bisa bekerjasama dengan Indonesia. Norwegia melihat politik bebas aktif sebagai hal mendasar yang penting bagi Indonesia. Lalu, isu keikutsertaan perempuan. Selain itu, Norwegia juga melihat tantangan baru seperti Papua menjadi isu krusial pula.
Norwegia sangat mengapresiasi terkait digitalisasi ekonomi di Indonesia. Hal ini mengalami kami kesusahan terkait digitalisasi ekonomi. Di penghujung kunjungan Norwegia menyampaikan bahwa Norwegia memiliki teknologi panel surya flooden di laut dan terakhir Norwegia juga mem-propose untuk waste management supaya waste energy juga dapat dikelola. Bapak gubernur merasa senang dengan paparan yang di sampaikan Ibu Rut dalam pertemuan ini untuk menjajaki kerjasama antara Indonesia dengan Norwegia di Jawa Tengah. Pemaparan tentang transisi energi solar panel, penanaman mangrove, pembangunan lingkungan cluster pantai area di pesisir pantura. Diakhir acara Bapak Gubernur menyampaikan “Kami menawarkan kerja sama lain yang sedang diinisiasi Norwegia dengan Indonesia yang bertemu dengan Menko marinves dan Mentri ESDM dan kita dorong agar beberapa pr yang ada di Jawa Tengah bisa diselesaikan. Jadi penanganan coastal area termasuk damage control dengan teknologi dan penanaman mangrove”.